Didirikan pada 19 Oktober 1999, kini Lion Air dikenal sebagai maskapai penerbangan bertarif rendah terbesar di Indonesia. Dengan nama perusahaan PT Lion Mentari Airlines, maskapai ini beroperasi dengan nama Lion Air. Meskipun sudah didirikan sejak 1999, Lion Air baru resmi beroperasi pada tahun berikutnya, tepatnya pada 30 Juni 2000. Untuk memaksimalkan kegiatan operasionalnya, pada 2013 Lion Air membentuk anak perusahaan baru bernama Batik Air. Batik Air merupakan maskapai penerbangan berlayanan penuh dengan tarif rendah. Tak hanya itu, pada Mei 2013 lalu, Lion Air pun menjalin kerja sama dengan National Aerospace & Defence Industries Sdn Bhd dari Malaysia untuk membentuk anak perusahaan baru bernama Malindo Airways. Perjalanan Lion Air sempat mengalami hambatan ketika harus memberhentikan 13 armadanya karena dianggap kurang memenuhi standar OTP (On-time Performance). Lion Air sempat dikritik karena memiliki manajemen operasional yang dianggap kurang baik, terutama dalam hal penjadwalan dan keamanan, yang menyebabkannya sempat dilarang terbang ke Eropa. Namun, hal ini tidak membuat Lion Air patah semangat. Maskapai ini senantiasa berusaha memperbaiki kualitasnya hingga akhirnya berhasil meraih sertifikasi dari IATA pada 2016 lalu. Pada Juni 2016, pemerintah Uni Eropa pun kembali mengizinkan Lion Air untuk terbang ke daerah tersebut. Saat ini, Lion Air melayani 183 rute penerbangan dengan tujuan domestik dan internasional. Dalam penerbangan domestiknya, Lion Air menyediakan layanan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari Jakarta, Bengkulu, Jambi, Gorontalo, Fakfak, Kaimana, Kendari, Kupang, Makassar, Manado, Pekanbaru, Solo, Semarang, Ambon, Aceh, Balikpapan, Medan, Batam, hingga Jayapura. Sedangkan untuk destinasi internasionalnya, Lion Air melayani penerbangan ke Singapura, Ho Chi Minh City di Vietnam, dan Kuala Lumpur dan Penang di Malaysia. Tak hanya terbatas wilayah Asia Tenggara, rute Lion Air juga telah mencapai wilayah Arab Saudi dan Tiongkok. Pada awal masa beroperasi, Lion Air hanya melayani satu rute penerbangan, yaitu dari Jakarta menuju Pontianak. Penerbangan tersebut menggunakan pesawat Boeing 737-200. Walaupun berawal dari hanya dua armada, pada 2009 Lion Air menambah Boeing 747-400 sebagai armada barunya untuk melayani rute ke Jeddah yang mulai beroperasi di tahun berikutnya. Dua tahun kemudian, tepatnya pada 2011, Lion Air kembali memesan 201 pesawat jenis Boeing 737 MAX dan 29 unit Boeing 737-900ER. Saat ini, armada Lion Air terdiri dari 112 pesawat Boeing dan Airbus, yang terdiri dari Boeing 737-900ER, Boeing 737-800NG, Boeing 747-400, dan Airbus A330-300. Demi memenuhi tingginya permintaan transportasi udara, Lion Air memilih pesawat komersial dengan lorong tunggal yang sangat efisien untuk penerbangan domestik dan pesawat komersial dengan lorong ganda untuk penerbangan yang mampu menampung banyak penumpang di penerbangan internasional. Lion Air pertama kali menerima pesawat Boeing 737-900ER pada April 2007. Pesawat ini menggunakan bahan bakar yang mampu mengurangi emisi karbon hingga 4% sehingga meninggalkan jejak karbon yang lebih kecil dibandingkan dengan pesawat lain. Dengan ini, Lion Air menjadi maskapai pertama yang menggunakan armada Boeing hibrida di Asia. Pesawat tangguh ini juga dapat terbang sekitar 500 nmi hingga 3.200 nmi (5.925 km), dengan kapasitas 215 kursi kelas ekonomi. Kini, Lion Air memiliki sebanyak 71 unit pesawat jenis ini. Setelah merasakan efisiensi penggunaan bahan bakar pada jenis pesawat Boeing 737-900ER, Lion Air terus berinovasi dengan mencoba menggunakan pesawat Boeing 737-800NG pada 2012. Pesawat Boeing 737-800NG mampu menampung hingga 189 penumpang. Saat ini, Lion Air sudah memiliki 32 unit pesawat Boeing 737-800NG. Selain memiliki pesawat berbadan kecil, Lion Air juga memiliki pesawat berjenis Boeing 747-400, armada terbesar pertama yang pernah dimiliki oleh Lion Air. Didatangkan pada 2009, pesawat yang dikenal dengan istilah Jumbo Jet ini memiliki empat mesin yang dapat terbang dengan kecepatan hingga 909 km/jam dan mampu terbang dengan jarak terjauh di kisaran 13.570 km hingga 15.000 km. Kini, Lion Air memiliki dua unit pesawat Boeing 747-400, dengan kapasitas masing-masing 506 penumpang. Selain Boeing 747-400, armada pesawat berbadan besar terbaru milik Lion Air adalah pesawat Airbus A330-300. Pesawat berbadan besar yang menggunakan mesin Rolls-Royce Trent 700 ini dapat menampung hingga 440 penumpang. Pesawat ini tiba pada November 2015 lalu, dan kini Lion Air telah memiliki tiga unit pesawat Airbus A330-300 untuk memaksimalkan pemenuhan permintaan yang tinggi di Indonesia dan Asia.
Tiket Pesawat Lion Air - Harga Tiket Promo Lion Air di Traveloka
April 2022 ยท 4 minute read